Dalam dunia jaringan komputer, salah satu hal paling mendasar yang sering luput dari perhatian pengguna awam adalh bagaimana paket data bisa sampai dari satu titik ke titik lain. Proses itu diatur oleh yang namanya routing. Nah, ada dua pendekatan utama dalam routing yaitu Static Routing dan Dynamic Routing dengan protokol populer seperti RIP, OSPF, dan BGP.
Apa itu Routing Static?
Routing static adalah metode routing di mana administrator jaringan secara manual menentukan jalur yang harus ditempuh oleh paket data. Static routing biasanya digunakan di jaringan kecil dengan topologi yang sederhana karena konfigurasi lebih mudah dan tidak membutuhkan resource tambahan.
Kelebihan utama static routing terletak pada kontrol penuh yang diberikan kepada administrator. Namun, kelemahannya adalah tidak adanya otomatisasi. Jika ada perubahan topologi atau gangguan di salah satu jalur, administrator harus mengubah pengaturan secara manual.
Apa itu Routing Dynamic?
Berbeda dengan static, dynamic routing memungkinkan router untuk enyesuaikan jalur terbaik. Router akan saling bertukar informasi routing sehingga bisa memilih rute paling optimal secara otomatis. Proses ini jauh lebih fleksibel, terutama di jaringan besar atau lintas lokasi yang sering berubah.
Protokol Routing Populer
Dalam implementasinya, ada beberapa protokol routing dynamic yang umum dipakai. Tiga yang paling populer adalah RIP, OSPF, dan BGP. Masing-masing punya karakteristik dan kegunaan tersendiri.
RIP (Routing Information Protocol)
RIP adalah protokol routing yang paling tua dan sederhana. Ia menggunakan jumlah hop sebagai metrik utama untuk menentukan jalur terbaik. Semakin sedikit hop, semakin dipilih jalurnya. Kelebihannya, RIP mudah dikonfigurasi dan cocok untuk jaringan kecil. Tetapi, karena hanya bisa menghitung sampai 15 hop, RIP tidak cocok untuk jaringan skala besar.
OSPF (Open Shortest Path First)
OSPF lebih modern dibanding RIP. Ia menggunakan algoritma Dijkstra untuk mencari jalur terpendek berdasarkan biaya (cost) yang dihitung dari bandwidth. OSPF mampu bekerja di jaringan besar dengan ribuan router karena memiliki sistem area yang membagi jaringan menjadi bagian-bagian lebih kecil. Konfigurasi OSPF memang lebih rumit, tapi hasilnya jauh lebih optimal banget.
BGP (Border Gateway Protocol)
BGP digunakan antar Autonomous System (AS) di level global. Dengan BGP, ISP dan penyedia layanan besar dapat mengatur jalur lintas negara bahkan lintas benua. BGP tidak hanya memperhitungkan jarak, tapi juga kebijakan (policy), perjanjian antar operator, serta efisiensi trafik. Karena skala dan kompleksitasnya, BGP sering dianggap protokol paling krusial dalam menjaga stabilitas internet dunia.
Perbedaan Utama Routing Static vs Dynamic
Perbedaan paling mendasar ada pada cara kerja dan fleksibilitas. Routing static bersifat tetap dan hanya berubah jika diubah manual, sementara routing dynamic bisa menyesuaikan diri otomatis. Static routing hemat resource dan cocok untuk jaringan kecil, sedangkan dynamic routing cocok untuk jaringan besar yang butuh adaptasi cepat.